Rabu, 05 April 2017

''PANTAI NGENESAN PACITAN'' Si perawan nan rupawan ini tidak ngenes seperti namanya. [Desa Jetak - Kecamatan Tulakan]

<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/indhny-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/indhny-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="indahnya pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /><br /><b>PANTAI NGENESAN - JETAK TULAKAN PACITAN</b></a><br /><br /><p style="text-align:justify;">Pantai Soge dan Pantai Pidakan di Pacitan memang sudah cukup dikenal, apalagi setelah dibukanya JLS yang menghubungkan Pacitan-Trenggalek. Namun sebenarnya sudah ada <a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=taman">Pantai Taman</a> yang sebelumnya sudah cukup lama dikenal dan dikembangkan jadi obyek wisata. Memang sejak dibangunya JLS banyak pantai Pacitan yang mulai terbuka akses jalanya, terutama di Pacitan sebelah timur mulai dari Kecamatan Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, hingga Kecamatan Sudimoro. Salah satunya ada sebuah pantai yang berada di Kecamatan Tulakan yaitu Pantai Ngenesan yang masih tergolong perawan dan masih sepi.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/prairn-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/prairn-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="perairan pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br /><b>Pantai Ngenesan</b> berada di antara <a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=soge">Pantai Soge</a> dan Pantai Pidakan yang sudah cukup di kenal. Jaraknya kurang lebih hanya sekitar 500-an meter saja treking dari JLS, anda sudah bisa menemukan pantai landai nan indah tersebut.
<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/lndscp-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/lndscp-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="landscape pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />Untuk menuju Pantai Ngenesan ini memang belum di bangun jalan, hanya ada jalan kecil menuju ladang warga saat mencari rumput atau memanen hasil kebun. Jalanya setapak dan agak licin banyak bebatuan dan semak belukar, jadi perlu hati-hati saat melewatinya. Dan untuk parkir kendaraan sebaiknya dititipkan di sekitar warung yang ada di sekitar JLS tersebut.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/krng-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/krng-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="karang pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />
Pertama sampai di sekitar pantai anda akan disambut hamparan kebun kelapa yang luas dan teduh. Udaranya sejuk dengan atap alami rindangnya pepohonan kelapa. Seandainya saja ada rencana untuk dikelola, lokasi ini sangat cocok dijadikan tempat parkir, warung makan, maupun bangunan homestay atau hotel. Namun dengan kealamianya saja memang sudah cukup menawan.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/psona-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/psona-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="pesona pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />
Bibir pantai yang cekung mulai menampakkan keindahanya, membentang dari timur ke barat perbatasan <a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=pidakan">Pantai Pidakan</a>. Semakin dekat semakin kelihatan pantai yang landai dengan bebatuan karang lengkap dengan pasir pantainya yang agak kecoklatan.
<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/bkt-brt-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/bkt-brt-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="barat bukit pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />
Dibagian timur pantai terdapat bebatuan besar yang menjorok ke laut, seakan ini bagaikan kapal yang kandas. Ada pula batu yang bertumpuk mirip candi, namun ini permukanya tajam jadi harus pakai alas kaki tebal untuk melewatinya. Selain itu juga terlihat lumut-lumut di bebatuan yang baru terlihat saat surut, ini sungguh indah bisa dijadikan obyek fotografi.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/bbtuan-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/bbtuan-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="bebatuan pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />
Sedangkan disebelah barat pantai terdapat tebing batu berlapis-lapis dengan warna yang berbeda-beda tiap lapisnya seperti batuan endapan, ini cukup indah ditambah lagi adanya aliran sungai yang mengikis bagian bawah batuan tersebut. Pantai ini berbentuk teluk yang berhadapan langsung dengan laut selatan Jawa, meskipun terkenal berombak besar namun disini aman untuk bermain air, karena banyak bebatuan yang menjadi pemecah ombak alami.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/dr-tmr-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/dr-tmr-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="dari timur pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />
Di wilayah pasang surut airnya masih tampak jernih walau terkadang dasar airnya berlumpur. Disitu bisa dilihat ikan-ikan kecil berenang berkejaran diantara bebatuan, udang karang kecil-kecil berwarna gelap juga ada yang menempel di permukaan bebatuan dengan sungutnya yang panjang. Selain itu juga ada kepiting kecilnya yang berlarian diatas pasir dalam jumlah yang sangat banyak menandakan bahwa <b>Pantai Ngenesan</b> ini masih benar-benar alami.<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/img/slfe-ngenesan.jpg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/img/slfe-ngenesan.jpg" width="310" height="200" alt="selfie pantai ngenesan jetak tulakan pacitan" /></a><br /><br />Meski tidak ada pengelolaan dari dinas terkait, namun tampaknya pantai-pantai perawan semacam ini sudah cukup menarik dibiarkan dengan kealaminya. Walau jalan masuknya juga hanya jalan setapak, tapi justru hal inilah yang bisa memberikan tantangan bagi anda yang berjiwa petualang. Bagi anda yang hobi mengunjungi tempat-tempat baru, tak ada salahnya anda memasukkan nama <b>Pantai Ngenesan</b> kedalam daftar kunjungan anda selanjutnya. Selamat berkunjung.. Jaga ekosistem, jaga alam kita...<br /><br /><br /></p><i>Photo: Kompasiana.com</i>

Minggu, 09 Oktober 2016

"GUNUNG SEPANG PACITAN" Spot favorit trekking dan camping serta menikmati indah landscape laut lepas dari ketinggian. [Desa Tulakan - Kecamatan Tulakan]



LANDSCAPE GUNUNG SEPANG, TULAKAN PACITAN.
GUNUNG SEPANG, TULAKAN PACITAN.


Selain dikenal mempunyai banyak Goa dan Pantai, Pacitan punya banyak gunung itu sudah pasti, karena memang sebagian besar wilayahnya berupa pegunungan dan hanya sebagian kecilnya saja yang berupa dataran rendah. Selain Gunung Limo yang sudah dikenal sebagai ikon kabupaten Pacitan, rupanya diwilayah timur Pacitan masih banyak gunung-gunung lain yang cukup dikenal dan juga sering dikunjungi. Diantaranya ada "Gunung Sepang".

Gunung Sepang merupakan gunung tertinggi diantara gunung-gunung lainya di Tulakan. Seperti halnya Gunung Lanang yang ada di Desa Punjung, puncak gunung ini pun cukup luas dan datar sehingga bisa mendirikan tenda untuk camping. Suasana malamnya dan kerlap-kerlip lampu perkotaan juga turut melengkapi keindahanya. View pemandangan yang indah di siang hari serta hawa yang sejuk akan anda rasakan disini. Treknya tidak terlalu sulit sehingga masih cocok bagi pendaki pemula. Pokoknya rekomended banget buat traveler pecinta trekking dan camping.

CAMPING GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Gunung Sepang ini berada di Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan Jawa timur. Kalau dari namanya mungkin banyak yang mengira lokasinya berada di Dusun Sepang, Desa Tulakan. Tapi sebenarnya kaki Gunung Sepang berada di antara empat dusun yang terbagi menjadi empat wilayah desa. Yaitu di Dusun Tembelang Desa Tulakan, Dusun Sriten Desa Wonoanti, Dusun Gadungan Desa Padi, dan Dusun Pagerejo Desa Bungur. Jadi bisa dikatakan kalau Gunung Sepang merupakan batas alam dari ke empat wilayah tersebut.

DARI DEKAT GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Gunung Sepang Tulakan bisa diakses dari Pacitan kota melalui jalur Pacitan - Lorok (arah timur pasar Arjowinangun belok kiri bukan via JLS Kebonagung yang belok kanan). Jaraknya sekitar 45km kemudian ada jalan masuk disebelah barat SMPN 1 Tulakan. Atau juga bisa lewat daerah Bonsiak kurang lebih 1km sebelum Pasar Tulakan. Dari situ menempuh jarak sekitar 2km lagi untuk sampai di Dusun Sepang. Kendaraan roda 2 maupun roda 4 masih bisa masuk hingga dekat SDN Tulakan 1 yang sudah termasuk wilayah kaki gunung Sepang, kemudian belok kanan melalui jalan rabat cor.

DARI JALAN GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan jalan kaki hingga menempuh jalan yang curam saat pendakian. Dan sebaiknya jangan melakukan pendakian saat musim hujan karena selain jalanya jadi licin juga banyak bebatuan yang rawan longsor. Dan kalau anda berniat menginap sebaiknya minta izin dulu dengan warga setempat. Juga jangan lupa bawa perbekalan dan perlengkapan secukupnya.

DARI SAWAH GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Saat mendaki gunung ini sebaiknya bersikap wajar dan menjaga etika, jangan merusak apapun yang ada disana agar kelestarianya tetap terjaga. Sebenarnya dulu menurut cerita warga disana, lereng Gunung Sepang ini masih asri dan sangat terjaga kealamianya. Pepohonan masih lebat dan banyak monyet / kera penghuni hutan tersebut. Namun kera-kera tersebut perlahan menghilang seiring berjalanya waktu karena pohon disana juga semakin jarang.

FOTO BARENG GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Treking untuk sampai di puncak Gunung Sepang memakan waktu antara 1 - 2 jam. Trek pendakian yang berliku dan terjal dengan suasana didalam hutan akan memberikan tantangan tersendiri bagi para pendaki. Semakin berat medan yang di takhlukkan pastinya akan membuat perjalanan semakin seru. Tapi tentunya juga harus didukung dengan fisik dan tekad yang kuat meski treknya juga masih wajar dan masih cocok untuk pemula.

PUNCAK GUNUNG SEPANG TULAKAN PACITAN

Sesampainya di puncak anda akan disuguhi bentang panorama alam yang mengagumkan. Kalau tidak terhalang kabut disebelah barat bisa terlihat rangkaian Gunung-gunung yang beberapa diantaranya adalah Gunung Limo. Belum lagi disebelah selatan bisa anda saksikan landscape laut lepas Pantai Taman (Lorok) yang terpampang nyata. Selain itu penampakan Sunrise dari Puncak Sepang juga tak kalah indah.

Bagi yang berminat mungkin Gunung Sepang ini bisa jadi referensi wisata pendakian anda selanjutnya di Pacitan selain Gunung Lanang dan Gunung Limo tentunya. Sekian sekelumit info yang bisa kami bagikan semoga bisa menambah wawasan anda tentang kekayaan dan keindahan alam Pacitan.


Sumber gambar :
panoramio.com
wikimapia.org
aroyad.wordpress.com
donesia.wordpress.com

"PANTAI TINAWU PACITAN" Sejak dibangunya PLTU keadaanya kini tak seperti dulu lagi. [Desa Pager Kidul - Kecamatan Sudimoro]



OMBAK PANTAI TINAWU PAGER LOR SUDIMORO PACITAN
PANTAI TINAWU, SUDIMORO PACITAN.


Sudimoro Pacitan, siapa yang tak kenal dengan nama wilayah tersebut khususnya warga Pacitan sendiri. Tentu setiap mendengar nama salah-satu kecamatan dikabupaten Pacitan ini yang terlintas difkiran anda adalah keberadaan bangunan PLTU-nya yang ada di Teluk Bawur. Tapi sebenarnya di sana ada banyak lokasi menarik yang bisa anda kunjungi. Sebagai contoh adalah pantai-pantainya yang indah.

Di antara pantai yang sudah cukup dikenal adalah Pantai Ndaki, Ngobyok, dan Pantai Kunir yang cukup luas. Tapi tahukah anda dengan nama salah satu pantai yang belum banyak diketahui keberadaanya, bahkan mungkin hanya warga sekitar yang mengetahui keberadaan pantai tersebut. Pantai ini oleh warga sekitar diberi nama "Pantai Tinawu".

Pantai Tinawu berlokasi disebelah barat PLTU Sudimoro, tepatnya berada di Desa Pager Lor, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan Jawa timur. Pantai yang masih asri dan belum terjamah manusia ini dulunya berada diantara lahan hutan seluas kurang lebih 60 hektar. Meski sekitar tahun 2011 hutan tersebut di tebang pohon-pohonya, namun Desa Pager Lor berkerja sama dengan pihak Perhutani untuk melakukan penanaman pohon kembali lahan yang ditebang tersebut.

WAKTU SURUT PANTAI TINAWU PAGER LOR SUDIMORO PACITAN

Selain namanya yang belum begitu dikenal, dan juga kondisi jalan yang kurang layak untuk kendaraan membuat Pantai Tinawu masih terjaga dengan kealamianya hingga sekarang. Namun sayang sejak dibangunya bangungan megaproyek PLTU yang berada tak jauh dari Pantai Tinawu membuat pantai tersebut mengalami banyak perubahan.

Dulunya Pantai Tinawu merupakan tempat dimana masyarakat sekitar Dusun Wates setiap air laut surut dipertengahan tanggal dibulan Qomariah pada berbondong-bondong datang kesini. Tempat ini juga sudah jadi salah satu diantara sumber mata pencaharian mereka untuk mendapatkan ikan. Kalau biasanya banyak ikan dan udang yang dapat ditemui disini, tapi akhir-akhir ini semuanya berubah bahkan nyaris tidak ada.

Menurut warga disana sejak dibangunya PLTU di dekat perairan tersebut, secara tidak langsung dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat. Andaikan dampaik itu positif, tentu tidak jadi masalah. Tapi perubahan itu justru mencabut matapencaharian sebagian masyarakat kecil disini. Manakala keadaan ini terus berlanjut, bisa dipastikan aktifitas rutin masyarakat ini nantinya hanya tinggal cerita saja.. Ya, harapanya semoga keadaanya bisa kembali lagi seperti dulu sehingga generasi-generasi berikutnya masih bisa turut merasakan kekayaan dan keindahan alam disana..


Sumber: KIM Samudera Pacitan

Jumat, 07 Oktober 2016

"WUKU MARAKEH PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU MARAKEH PAWUKON JAWA
18. WUKU MARAKEH


Dewane Batara Surengana, narima ing titah, watake rada sinung kaelingan, saguh gumolong wicarane, lan wani ing pakewuh. Kayune Trengguli, ora kalap uwohe, tegese ora ana gawene. Ora duwe Manuk, ora kena kinongkon adoh, mesti kena ing bebaya. Umbul-umbule amalik, cepak kamuktene. Gedonge pinandi, ngatokake pasihaning Dewane. Sengkala-bilahine: kabalabak. Tulak-slametane: sega wuduk dang-dangan beras sapitrah, iwak pitik putih mulus linembarang, lan juwadah warna-warna, salawate satus keteng, dongane Tulak-bilahi. Candrane: kembang sataman kinurungan, watake kumet nanging arum manis wicarane, lan pratitis ing solah bawa, nanging yen tinunjel ing rembug banjur njalomprongake murih dudune ing sapada-pada. Lambange: Ron akeh sempal, tegese bilahi awit saka dialakake ing wong akeh, lan kerep diapusi. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji kemiri satus iji, lan ares-aresan, tindihe satus picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Lor, pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Legi
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Sri Gati Nalika Tumurun ing desa Kalimarga anjujug ing Taman (watake: welasan, manfaate: gawea dagangan sabarang, nandura pari lan tirisan, kang panuju ringkel sato aja potang lan nyilihake manawa lebur).

  • Senen Paing
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).

  • Selasa Pon
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Rebo Wage
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Sarik Agung (Dino angker kalebu dina ala kang disiriki kanggo sakabehe kaperluan kang wigati).

  • Kemis kliwon
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon).

  • Jum'at Legi
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Sabtu Paing
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Lakuning Geni (bayi lair watake: panas-baranan, ketuhe ngleliwati, calatune ukur menga bae, ora nyawang marang polataning wong, juwet guyune, yen napsu ora lana, padune wong jireh), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Asu Ajag Sumengka (watake: demen dierami ing wong, aja nandur pari bakal kena ing ama lodoh).


Sabtu, 01 Oktober 2016

"DAFTAR WISATA PANTAI TERLENGKAP YANG ADA DI SELURUH PERAIRAN KABUPATEN PACITAN JAWA TIMUR INDONESIA"

<br /><br /><a href="http://alipz33.xtgem.com/images/Pantai-klayar-beach-dari-atas-pantai-pacitan-alipz33.xtgem.com%20.jpeg"><img src="http://alipz33.xtgem.com/images/Pantai-klayar-beach-dari-atas-pantai-pacitan-alipz33.xtgem.com%20_thumb.jpeg" alt="Pantai-klayar-beach-dari-atas-pantai-pacitan-alipz33.xtgem.com" /></a><br /><b style="color:#FF0000;text-align:center;">WISATA PANTAI PACITAN KOTA 1001 GOA</b><br /><br /> <p style="text-align:justify;"><i>Bicara Tentang obyek wisata di Pacitan memang tidak ada habisnya. Karna pacitan ini memiliki potensi wisata yang sungguh luar biasa banyaknya dan juga macam-macamnya. Ini semua terjadi karna Kabupaten Pacitan ini berada di kawasan pesisir laut selatan Jawa, dan sebagian wilayahnya juga merupakan pegunungan karst. Oleh sebab itu maka Kabupaten Pacitan kaya akan potensi wisata diantaranya adalah pantai, goa, dan gunung serta beberapa obyek wisata lainya. Dan semua itu murni terbentuk oleh alam, (bukan wisata buatan).
Pacitan juga dikenal dengan sebutan kota 1001 goa, sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat paling selatan Propinsi Jawa Timur berbatasan dg Jawa Tengah. Selain punya banyak goa, Pacitan juga memiliki pantai-pantai yang cantik, dan inilah daftar tempat wisata Pantai di Pacitan yang wajib anda kunjungi : </i></p> <br /><br /><ul><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=nampu"> Pantai Nampu (Widoro-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kijingan"> Pantai Kijingan (Widoro-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=tibo"> Pantai Banyu tibo (Widoro-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=buyutan"> Pantai Buyutan (Widoro-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngandul"> Pantai Ngandul (Widoro-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngobyogan">Pantai Ngobyogan (Kalak-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=piser">Pantai Piser (Kalak-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=bolong"> Pantai Karang bolong (Sendang-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=klayar"> Pantai Klayar (Sendang-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngiroboyo"> Pantai Ngiroboyo (Sendang-Donorojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=bersah"> Pantai Bersah (Watukarung-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=blosok"> Pantai Blosok (Watukarung - Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngalian"> Pantai Ngalian (Watukarung-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=watukarung"> Pantai Watukarung (Watukarung-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=towo"> Pantai Sirah Towo (Watukarung-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=brecak"> Pantai Brecak (Jlubang-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kasap"> Pantai Kasap (Jlubang-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=denombo"> Pantai Denombo (Jlubang-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=sruni"> Pantai Sruni (Jlubang-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=nampu"> Pantai Nampu (Jlubang-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=srau"> Pantai Srau (Candi-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=patuk"> Pantai Patuk (Poko-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=babakan"> Pantai Babakan (Dadapan-Pringkuku)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=tamperan"> Pantai Tamperan (Sidoharjo-Pacitan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=telengria"> Pantai Telengria (Sidoharjo-Pacitan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=pancer"> Pantai Pancer (Ploso-Pacitan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=gelon"> Pantai Gelon (Kembang-Pacitan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngambur"> Pantai Ngambur (Plumbungan-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=bakung"> Pantai Bakung (Karangnongko-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=srengit"> Pantai Srengit (Kalipelus-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=pangasan"> Pantai Pangasan (Kalipelus-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=sangklean"> Pantai Sangklean (Katipugal-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=tawang"> Pantai Tawang (Katipugal-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kaliuluh"> Pantai Kaliuluh (Klesem-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=wawaran"> Pantai Wawaran (Sidomulyo-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=wetren"> Pantai Wetren (Worawari-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=dangkal"> Pantai Ndangkal (Worawari-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngoyan"> Pantai Ngoyan (Worawari-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=banjar"> Pantai Song banjar (Worawari-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=blubuk"> Pantai Blubuk (Worawari-Kebonagung)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kuncir"> Pantai Kuncir (Jetak-Tulakan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=pidakan"> Pantai Pidakan (Jetak-Tulakan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kowang"> Pantai Kowang (Jetak-Tulakan)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=soge"> Pantai Soge (Sidomulyo-Ngadirojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=siwil"> Pantai Siwil (Sidomulyo-Ngadirojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=tawang"> Pantai Tawang (Sidomulyo-Ngadirojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=taman"> Pantai Taman (Hadiwarno-Ngadirojo)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=kunir"> Pantai Kunir (Pager Kidul-Sudimoro)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=bawur"> Pantai Bawur (Sukorejo-Sudimoro)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=daki"> Pantai Daki (Sukorejo-Sudimoro)</a></li><li><a href="http://alipz33.xtgem.com/index?__xtblog_search=ngobyok"> Pantai Wawaran Ngobyok (Sumberejo-Sudimoro)</a></li></ul><br /><br />

Rabu, 28 September 2016

"WUKU KURUWELUT PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU KURUWELUT PAWUKON JAWA
17. WUKU KURUWELUT


Dewane Batara Wisnu, prayitna mantep ing karja, wingit wicarane, demen ngungasake kwruhe, nggraita tyase. Kayune Parijata, demen marang sesanake, lan rada prihatinan. Manuke Sapahan, kesit budine, lembut barang karepe. Amandi Cakra, karem ulah ing kaprajuritan, slamet panggalihe resik. Gedonge ana ing ngarep, ngatokake dunyane, paradah nanging ora sarju, gede budine, akeh begjane. Sengkala-bilahine: susah myang kinaniaya. Tulak-slametane: wedus tujah, tegese wedus kang putih sikile ing ngarep, kaolah kang pepak, salawate satus keteng, dongane Slamet Kabula. Candrane: Banyu gede banjir bandang, watake angleluwihi wicarane, kaya andadal-ndadalna, nanging ora teyeng wigati, malah anggegawa kang akeh-akeh. Lambange: Kapas agring, tegese bilahi sebab saka kinaniaya ing durjana. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji tebu ireng patang lonjor, lan ares-aresan, tindihe nem picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana ing Duwur, pitung dina aja munggah utawa memenek.

  • Ahad Wage
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Aras Peksi Lakuning Angin (bayi lair watake: meneng mandita, yen omah-omah / abale-omah tansah alihan padunungan, demen ginunggung, nanging yen duwe japa ora mandi, mulane tansah taranjalan ora jenjem budine), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon), Kala Dite (tegese: dina kang angker, pinuju jayane Kala Sengkala lan jayane singha kang tansah mangayam-ayam manusa kang lahir julung. mula dina iki kalebu dina kang disingkiri kanggao kaperluan kang wigati; mantu agawe omah boyongan lsp).

  • Senen Kliwon
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol).

  • Selasa Legi
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Lakuning Geni (bayi lair watake: panas baranan mbangun perang, panasten drengki akeh kang pinaragut, yen wong wadon sok manggung gawe bilahi), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).

  • Rebo Paing
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Kemis Pon
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol).

  • Jum'at Wage
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Celeng Tembalung tumurun ing Tegal (watake: demen laku salib, amrih bilahining wong, manfaate: awita ngaji pasirepan sabarang).

  • Sabtu Kliwon
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Lakuning Bumi (bayi lair watake: yen nggaota sok niwasi, andap asor pangucape, yen tutur sok wurung, sok ngekul sepadaning wong, mula ora duwe sanak, nanging kandane yekti nyata), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan), Kutila Pas sumengka (watake: demen gawe lali luputing wong, aja nandur pari jagung, kena ing ama uler manuk), Tali Wangke (yaiku dina kalebu dina kang ala lan disingkiri, sirikane: aja ngudunake kewan ingon-ingon kang asikil papat, aja mantu gawe omah lan sakpanunggalane kaperluan kang wigati, waler-sangkere menawa apes, manfaate: gawea sabarang kang bangsa tetali, sarta nindakake sabarang pratingkah kang bangsa nenali).

Jumat, 23 September 2016

"WUKU PAHANG PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU PAHANG PAWUKON JAWA
16. WUKU PAHANG

Dewane Batara Tantra, paksa luwih pangucape, watak para tantang, lan ngaluhurake kasujanane. Kayune Kandayakan, dadi pangaubahing wong kawelas-asih, lan wong minggat. Manuke Cocak, juweh wicarane. Mandi Lelandep, sugih yitna, lanas pangucape tur panasten. Ngiwakake banyu jembangan, demen angiwa pambekane. Gedonge malumah, luwih boros, lan lila ing dunyane. Sengkala-bilahine: Kinaniaya. Tulak-slametane: sega wuduk dang-dangan beras sapitrah, iwak pitik putih mulus limembarang, kuluban warna sawelas, salawate sangang keteng, dongane Rasul. Candrane: Pulo katon saka ing kadohan, watake misuwur sabarange, ing jaba suci nanging ing jero tansah prihatin. Lambange: Akeh manuk kena, tegese bilahi sebab saka kena ing pasangan. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji jambu klampok satus iji, lan ares-aresan, tindihe pitung picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Kidul, pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Paing
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Lakuning Rembulan (bayi lair watake: bangkit marang sabarang penggawean, lan sadelo bae bisa mukti, yen winuruk gelis bisa, linulutan marang wong, jembar budine, nanging sungkanan lan ora sugih), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung).

  • Senen Pon
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon).

  • Selasa Wage
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Lakuning Bumi (bayi lair watake: amem meneng cugetan-aten, ora duwe sanak, tur ketul pikre wong iku, rada kanggonan tabiat demen sembranan karo wong wadon, yen wong wadon karo wong lanang), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi).

  • Rebo Kliwon
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).

  • Kemis Legi
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Jum'at Paing
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi), Asu Ajag Tumurun ing Latar (watake: demen ngaget-ageti, amrih kinaweden saujare, manfaate: awita gawe gamelan).

  • Sabtu Pon
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Sapi Gumarang Sumengka (watake: demen kajen kinaweden, aja nandur pari jagung, kena ing ama ketek walang).


Kamis, 22 September 2016

"HUTAN WISATA PINUS KITA PACITAN" Cara lain menikmati indahnya bentang panorama alam Pacitan dengan sensasi yang berbeda. [Desa Gemaharjo - Kecamatan Tegalombo]



gambar hutan pinus kita gemaharjo tegalombo pacitan.jpg
HUTAN WISATA PINUS KITA PACITAN


Pacitan kaya akan wisata alamnya itu sudah pasti, juga sudah dikenal sampai daerah-daerah lain disekitarnya bahkan sudah sampai di mancanegara. Bahkan kini kabupaten berjuluk Kota 1001 Goa ini sudah mulai ikut jadi tuan rumah event-event berkelas internasional. Pesona Pacitan memang luar biasa bagi para pecinta traveler. Selain alamnya yang indah hijau berbukit, jalan khas Pacitan yang berkelok juga akan jadi sensasi yang berbeda diperjalanan anda.

AYUNAN SANTAI WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

Banyak wahana-wahana wisata baru di Pacitan yang mulai bermunculan seiring dibangunya JLS yang membentang dari barat ke timur di sekitar pantai selatan jawa yang menghubungkan Pacitan - Trenggalek. Tapi untuk kali ini yang akan kita bahas bukanlah Pantai atau Goanya melainkan sebuah wahana baru yang lokasinya agak jauh dari JLS. Tapi jangan khawatir karna lokasinya berada di sekitar jalur propinsi yang menghubungkan Pacitan - Ponorogo, yaitu sebuah hutan wisata yang di kenal dengan Hutan Wisata Pinus Kita Gemaharjo.

RUMAH POHON WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

"Pinus Kita" itulah sebutanya, yaitu sebuah destinasi wisata alam yang tergolong masih hangat-hangatnya diperbincangkan di sosmed. Lokasinya berada di Dusun Kaligondang, Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Hanya masuk sekitar 200 meter bila di akses dari jalur utamanya Pacitan - Ponorogo, dan disitu ada petunjuk arah masuk ke lokasi di kanan jalan. Di kawasan wisata yang masih dalam tahap pengembangan ini menyediakan beberapa wahana diantaranya adalah, bangku santai, ayunan, hammock, dan rumah pohon atau gardu pandang dari atas pohon. Tiket masuknya masih sangat murah hanya membayar Rp.2000 saja, namun jika pengunjung ingin berfoto-foto menggunakan Fun Prop ada tambahan biaya lagi Rp.2000.

GARDU PANDANG HUTAN PINUS KITA PACITAN

Wisata dengan pemandangan hamparan pohon pinus ini dari Pacitan kota berjarak sekitar 40 km. Banyak yang menggambarkan wahana ini sekilas mirip dengan wisata di Kalibiru Kulonprogo. Karena wilayahnya juga berupa perbukitan di tambah lagi adanya gardu pandang diatas pohon makin melengkapi kemiripanya. Rumah pohon ini juga sangat cocok untuk spot foto dengan background hutan pinus dan pegunungan khas pedesaan.

BERANEKA FUN PROP WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

Gardu pandang di sini bukanlah sebuah bangunan yang permanen karena hanya terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa dan dibuat diatas pohon pinus yang tinggi dan berukuran besar, namun sudah dipastikan aman untuk dinaiki. Hanya saja alat untuk memanjat hanya disediakan tangga dari bambu tanpa peralatan khusus, jadi harus hati-hati dan kalau perlu harus bawa semacam tali pengaman sendiri.

HAMMOCK WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

Di lokasi hutan wisata Pinus Kita ini anda bisa menikmati landscape dan pemandangan indah Desa Gemaharjo, serta berjalan-jalan di bawah teduhnya pohon pinus dengan suhu yang sejuk dan udara yang segar. Yang ingin bermalas-malasan anda juga bisa duduk santai di bangku-bangku yang dibuat khusus untuk pengunjung. Selain itu anda masih di manjakan dengan bermain ayunan dari bambu hingga bersantai diatas hammock, yaitu tempat tidur gantung dari kain elastis yang di kaitkan dengan kedua batang pohon. Tentu ini akan membuat anda semakin rileks menikmati liburan disini.

TIKET WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

Selain itu bagi anda yang ingin menikmati pemandangan alam yang hijau di sekeliling pinus kita tapi malas untuk naik tangga ke atas pohon anda masih bisa menyaksikanya dari atas jembatan pantau yang dibuat khusus di atas bukit dan agak menjorok sehingga sudah cukup leluasa untuk menikmati view indahnya kiri-kanan alam Desa Gemaharjo.

VIEW DARI POHON HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

Anda pasti penasaran kan dengan wahana baru wisata alam di Pacitan yang satu ini. Jangan lupa jadikan hutan wisata Pinus Kita sebagai daftar kunjungan wisata anda berikutnya setelah sebelumnya mengunjungi pantai dan goanya. Terutama buat anda yang berpergian Pacitan - Ponorogo via Gemaharjo, luangkan waktu sejenak untuk beristirahat di sini sambil mendinginkan mesin kendaraan anda.

Dan berikut ini diantara beberapa gambar yang kami ambil dari instagram :

AYUNAN BAMBU HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

JEMBATAN PANTAU HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

PINUS KITA RENI NINGSIH PUNJUNG KEBONAGUNG PACITAN

PEPOHONEN HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

JEMBATAN PANTAU HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

TANGGA JALAN MENUJU HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

JALAN NAIK HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

JALAN DEKAT HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN

HUTAN PINUS KITA KALIGONDANG GEMAHARJO TEGALOMBO PACITAN

DIATAS GARDU PANDANG HUTAN WISATA PINUS KITA GEMAHARJO PACITAN



Tag: #wisata pinus kita gemaharjo tegalombo pacitan, #jalan menuju pinus kita pacitan, #penginapan sekitar pinus kita, #lokasi pinus kita pacitan, #peta wisata pinus kita, #hotel di kawasan pinus kita, #rute wisata hutan pinus kita pacitan, #alamat pinus kita pacitan, #tiket masuk wisata pinus kita pacitan, #fasilitas pinus kita, #transportasi menuju pinus Kita, #biaya wisata pinus kita pacitan, #hutan pinus di pacitan, #wisata hutan pinus, #pine forests pacitan.

Selasa, 20 September 2016

"WUKU JULUNGPUJUD PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU JULUNGPUJUD PAWUKON JAWA
15. WUKU JULUNGPUJUD

Dewane Batara guretna, kaduk meneng, yen nepsu kot-bisu, becik pocapane, lan ana kawisayane. Kayune Rembuyuk, bagus rupane tanpa ganda, saenggon-enggone diupaya. Manuke Emprit-jowan, gede karepe, aremit budine. Ngarepake Gunung, tanda gede karsane, tur lumuh kaungkulan barang karepe. Angungkurake banyu jembangan, sabarang karepe ketemu ing buri. Sengkala-bilahine: kateluh lan kataragnyana. Tulak-slametane: tumpeng dang-dangan beras sapitrah, iwak pitik abang kapanggang, kuluban warna sanga, salawate telung puluh keteng, dongane Bala-srewu myang Qunut. Candrane: Prau ana ing lautan, watake ngalor-ngidol anggone ngupaya pangan, mulane ora kekurangan rijeki. Lambange: Tumurune Sapi Gumarang, akeh lara sambang-rimpung, tegese bilahi sebab saka kena pocapan ala, amarga sok anyidrani janjine dewe. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji gedang becici kang suluh satundun, lan ares-aresan, tindihe nem picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Lor-Kulon, pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Kliwon
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi).

  • Senen Legi
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Aras Peksi Lakuning Angin (bayi lair watake: meneng mandita, yen omah-omah / abale-omah tansah alihan padunungan, demen ginunggung, nanging yen duwe japa ora mandi, mulane tansah taranjalan ora jenjem budine), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung).

  • Selasa Paing
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon).

  • Rebo Pon
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Lakuning Rembulan (bayi lair watake: bangkit marang sabarang penggawean, lan sadelo bae bisa mukti, yen winuruk gelis bisa, linulutan marang wong, jembar budine, nanging sungkanan lan ora sugih), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi).

  • Kemis Wage
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Celeng Tembalung sumengka (watake: demen anggelani atining wong, aja nenendur, kena ing ama tikus celeng).

  • Jum'at Kliwon
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Lakuning Rembulan (bayi lair watake: bangkit marang sabarang penggawean, lan sadelo bae bisa mukti, yen winuruk gelis bisa, linulutan marang wong, jembar budine, nanging sungkanan lan ora sugih), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon), Kutila Pas tumurun ing Taman (watake: durgama, manfaate: awita nglaras gamelan).

  • Sabtu Legi
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Lakuning Rembulan (bayi lair watake: bangkit marang sabarang penggawean, lan sadelo bae bisa mukti, yen winuruk gelis bisa, linulutan marang wong, jembar budine, nanging sungkanan lan ora sugih), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi), Sri Gati sumengka (watake: demen ngundamana pawewehe).


Senin, 19 September 2016

"SUNGAI MARON PACITAN" Wisata susur sungai di Pacitan dengan perpaduan keindahan, keasrian, kealamian, serta nuansa petualang serasa di 'Green Canyon'.. [Desa Dersono - Kecamatan Pringkuku]



gambar foto muara1 sungai kali maron pacitan jawa timur
SUNGAI MARON PACITAN JAWA TIMUR


Setelah cukup lama tidak bikin postingan rasanya kangen juga membincangkan lagi 1001 pesona wisata Kota Pacitan yang sudah terkenal akan keindahanya. Setelah mengulas Pantai dan Goa-nya, untuk kali ini mari kita nikmati keindahan Sungainya. Dan ternyata selain Sungai Grindulu yang sudah cukup dikenal akan manfaatnya untuk masyarakat sekitar, di Pacitan ternyata juga punya Kali Maron yang akhir-akhir ini jadi primadona para traveler di Pacitan.

Kali Maron atau Sungai Maron adalah sungai yang bermuara di Pantai Ngiroboyo yang berada di Desa Sendang Kecamatan Donorojo yang juga masih bertetangga dengan Pantai Klayar. Sedangkan alamat Kali Maron sendiri masih masuk wilayah Desa Dersono Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

Panorama alam dan kejernihan sungai ini memang sangat menyejukkan mata. Aliran air yang jernih berwarna kehijauan serta pepohonan kelapa dan pohon-pohon menghijau lainya disini akan menambah kesan asri serta tampak unik. Bahkan banyak blog traveler yang menyebut sungai ini adalah Amazon versi Indonesianya.

gambar foto wisata sungai kali maron pacitan jawa timur gambar foto perahu 3 sungai kali maron pacitan jawa timur
gambar foto muara ngiroboyo sungai kali maron pacitan jawa timur gambar foto amazon vs sungai kali maron pacitan jawa timur

Untuk rute jalan menuju Sungai maron anda bisa lihat di artikel sebelumnya tentang Pantai Ngiroboyo. Ada dua jalur untuk menuju sungai ini yaitu dengan menyusuri hulu sungai dengan perahu dari Desa Dersono. Dan yang kedua bisa melewati Pantai Ngiroboyo atau Desa Sendang.

Jarak tempuh kurang lebih sekitar 45 menit dari pusat kota Pacitan. Para wisatawan diharapkan membawa kendaraan dengan jarak ground yang tinggi supaya lebih aman. Meskipun aksesnya tidak begitu sulit namun jalan menuju sungai agak menantang karena sebagian aspalnya sudah berlubang, serta berliku dan menanjak.

Sungai Maron yang panjangnya sekitar 4,5 km ini terbilang belum lama dikenal. Karena dulunya tempat ini masih cukup asing dan belum terjamah oleh para pecinta alam, atau mungkin juga akses jalanya yang belum ada. Namun menjadi tenar sejak ada sebuah stasiun televisi yang meliput sebuah acara di Sungai Maron yang di kenal sebagai "Green canyon" -nya Pacitan ini.

gambar foto memanjat kelapa selfie sungai kali maron pacitan jawa timur gambar foto ngiroboyo sungai kali maron pacitan jawa timur
gambar foto selfie2 sungai kali maron pacitan jawa timur gambar foto ngiroboyo sungai kali maron pacitan jawa timur

Banyak alasan mengapa Sungai ini sring di kunjungi wisatawan diantaranya adalah: Karena keberadaan sungai ini yang tersembunyi sehingga jauh dari ramainya kota, Pemandangan alamnya masih natural berada diantara rangkaian Gunung Seribu, Sungainya juga masih bersih airnya berwarna hijau jernih serta pepohonan yang menghijau mengapit dikiri dan kananya.

Banyak hal yang bisa anda lakukan di Sungai ini, seperti menyusuri sungai dengan mendayung perahu, mengambil foto pemandangan alam dan jernihnya kali maron, serta ada juga yang memanfaatkan momen ini untuk ber-selfie diatas perahu. Bahkan ada pula yang lebih nekat dengan berfoto di atas pohon kelapa berbatang unik yang ada disana.

Selain itu juga terdapat kegiatan susur sungai dengan menyewa perahu mesin dengan harga cukup terjangkau yaitu 100-150rb per perahu untuk 5 orang, Juga ada sewa perahu dayung yang mana anda sendiri yang naik dan mengemudikanya, Disini juga diadakan lomba dayung setiap tahunya yang dikenal dengan "Festival Dayung Ngiroboyo", Serta juga ada kegiatan unik di muara sungai yang disediakan pengelola wisata yaitu River Tubing (menyusuri sungai dengan ban dalam mobil dengan pengaman helm dan pelampung badan dengan tarif 15rb/jam).

gambar foto menyusuri sungai kali maron pacitan jawa timur gambar foto jernihnya sungai kali maron pacitan jawa timur
gambar foto sungai kali maron pacitan jawa timur 2 gambar foto muara2 sungai kali maron pacitan jawa timur

Setiba di Pantai Ngiroboyo anda bisa menikmati birunya air laut serta pasirnya yang coklat kehitaman. Disini juga terkenal akan sunsetnya yang indah. Bagi yang suka tantangan juga ada kegiatan Body Boarding dan Surfing. Jika sudah puas disini anda bisa kembali ke titik awal menggunakan perahu dengan suasana yang tentunya tak kalah seru.

"WUKU MANDASIYA PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU MANDASIA PAWUKON JAWA
14. WUKU MANDASIA

Dewane Batara Brama, rosa keras pambekane, panas baranan, nanging ana duryate, adem parentahe. Kayune Asem, watake kukuh lan diluluti ing won akeh, dadi pangaubaning wong kawelas-asih. Manuke Platuk-bawang, rosa budine, ora saranta barang karepe. Gedonge minep ana ing ngarep, Gemi marang arta, lan akeh rijekine. Sengkala-bilahine: Kena dahana. Tulak-slametane: sega ambeng dang-dangan beras kang abang sapitrah, janganan bayem bang, iwak pitik abang dipindang, among-amongane kembang sataman kang abang, salawate picis anyar kang putih lan patang puluh keteng, dongane Slamet-pina. Candrane: Watu item ana ing paturon, lan kekayon gede jero pancere, watake kaliwat sabar ing ati, nanging yen wis metu nepsune sok nemeni. Lambange: Mina tinilar ing warih, tegese bilahi sebab saka rinengon ing wong agung. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji jambu klutuk satus iji, lan ares-aresan, tindihe sapuluh picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Ngisor, pitung dina aja tumurun mangisor. Kala mendem.

  • Ahad Pon
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).

  • Senen Wage
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Lakuning Geni (bayi lair watake: panas baranan mbangun perang, panasten drengki akeh kang pinaragut, yen wong wadon sok manggung gawe bilahi), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Selasa Kliwon
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Anggara Kasih kawitane masa-wuku Kasa utawa Kapitu (yaiku dina Selasa kliwon dina kang wigati, angker, awit diyakini nduweni daya kaluwihan tinimbang dina-dina liyane).

  • Rebo Legi
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon).

  • Kemis Paing
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Lakuning Bumi (bayi lair watake: yen nggaota sok niwasi, andap asor pangucape, yen tutur sok wurung, sok ngekul sepadaning wong, mula ora duwe sanak, nanging kandane yekti nyata), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi), Asu Ajag Sumengka (watake: demen dierami ing wong, aja nandur pari bakal kena ing ama lodoh).

  • Jum'at Pon
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Sapi Gumarang Tumurun ing Tegal (watake: demen angrusak kabecikan, manfaate: awita gawe omah padeksan).

  • Sabtu Wage
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).


Jumat, 16 September 2016

"WUKU LANGKIR PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU LANGKIR PAWUKON JAWA
13. WUKU LANGKIR

Dewane Batara Kala, anyakot bahune dewe, gede kanepsone, ora ngeman ing ragane, kang miyat ajrih giris, candala wangkot budine murka, akeh larangane. Kayune Warna loro, kang siji Kayu Ingas, panasten, watake ora kena cinedakan ing wong, sapa sing cedak lonyoh, tegese katularan ing wewatakane. Sijine kayu Cemara-sol, ora kena ingauban, arame wicarane. Manuke Gemak, prajurit pambekane, ber kawanen, ora mawang ing wong. Sengkala-bilahine: kadurjanan lan tetukaran. Tulak-slametane: Sega wuduk dang-dangan beras sapitrah, iwak wedus lan iwak loh dilembarang, janganan kang pepak, salawate limang keteng, dongane Slamet-pina. Candrane: Gunung gumaludug, watake sakeh swarane kaya-kaya kudu anyilikake ati, ananging ora ngapaa. Lambange: Andaka wani, tegese bilahi sabab saka anggone gawe perkara dewe. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji benda nem glintir, lan ares-aresan, tindihe nem picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Kidul-wetan , pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Legi
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol).

  • Senin Paing
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon), Sampar Wangke (tegese: pinuju apesing wong, sirikane: aja mantu ngadekne omah beboyongan lsp. aja nunggal turu / sacumbana karo laki-rabine, waler-sangkere menawa nganti tumitis dadining bocah bakal apes, manfaate: kanggo ngadoni utawa gawe upas lan racun).

  • Selasa Pon
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

  • Rebo Wage
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Celeng Tembalung tumurun ing Sendang (watake: demen laku salib, amrih bilahining wong, manfaate: awita ngaji pasirepan sabarang).

  • Kemis Kliwon
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Bumi-kapetak (watake: kukuh nanging resikan atine, prayoga kudu taberi ing gawe sarta betah luwe, yen kesed sarta ora betah luwe iku dadi kamlaratane, sebab uriping bumi iku kalawan ingupakara, dene uriping badan kudu taberi sabarang, manfaate: kanggo adeging cagak lan kanggo gawe jumbleng), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon), Kutila Pas sumengka (watake: demen gawe lali luputing wong, aja nandur pari jagung, kena ing ama uler manuk).

  • Jum'at Legi
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan), Sri Gati Nalika Tumurun ing desa Karanglegi anjujug ing Padaringan (watake: welasan, manfaate: gawea dagangan sabarang, nandura pari lan tirisan, kang panuju ringkel sato aja potang lan nyilihake manawa lebur).

  • Sabtu Paing
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Lakuning Geni (bayi lair watake: panas-baranan, ketuhe ngleliwati, calatune ukur menga bae, ora nyawang marang polataning wong, juwet guyune, yen napsu ora lana, padune wong jireh), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol).


"WUKU KUNINGAN PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU KUNINGAN PAWUKON JAWA
12. WUKU KUNINGAN

Dewane Batara Indra, andarbeni kaluwihan, enak wicarane, lan ambek kumingsun. Kayune Wijayakusuma, luwih adi ing warnane, nanging sumingkir ing parameyan, lan slamet pangalihane, watak angkuh nanging nastiti. Manuke Urang-urangan, sabarang kerja kebat terampil, cugetan aten tur isinan. Gedonge minep kawuri, watake kumet. Sengkala-bilahine: kaamuk. Tulak-slametane: sega punar dang-dangan beras sapitrah, iwak kebo rancapan, digoreng, salawate duwit anyar sawelas keteng, dongane Kabula. Candrane: Banyu garojogan, watake rame wicarane, lan akeh gorohing ati, yen tinunjel ora bisa. Lambange: Lata Parutul, tegese bilahi sebab saka tininggal ing abdi lan busana. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji gedang emas satundun, lan ares-aresan, tindihe nem picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Kulon, pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Wage
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Yama (iya iku Batara Yamadipati, watake: agung maklume lan banget ing lumuhe, manfaate: adagang), Gigis (tegese: bumi, watake: rosa lan amot, manfaate: nenandur lan potang), Aras Peksi Lakuning Angin (bayi lair watake: meneng mandita, yen omah-omah / abale-omah tansah alihan padunungan, demen ginunggung, nanging yen duwe japa ora mandi, mulane tansah taranjalan ora jenjem budine), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon).

  • Senen Kliwon
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Rudra (iya iku Batara Rudra, watake: berbudi lal boja karma, manfaate: anderes gawe sumur lan wangan), Kerangan (tegese: srengenge, watake: nastiti lan ajeg, manfaate: njenengake priyayi), Aras Kembang Lakuning Jejodon (bayi lair watake: ora dremen anak, nanging akeh sanake lan linulutan marang wong lanang wadon, gampang lamun nggraita lan nggaota, samono iku lamun omah-omah / laki-rabi), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol).

  • Selasa Legi
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Brama (iya iku Batara Brama, watake: panas-baranan ora sarantan, manfaate: babad alas nggaru maluku sawah), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Lakuning Geni (bayi lair watake: panas baranan mbangun perang, panasten drengki akeh kang pinaragut, yen wong wadon sok manggung gawe bilahi), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon).

  • Rebo Paing
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan), Asu Ajag Tumurun ing Jogan (watake: demen ngaget-ageti, amrih kinaweden saujare, manfaate: awita gawe gamelan).

  • Kemis Pon
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Satriya-wirang (watake: ing saenggon-enggone kudu kerep kalingseman, senadyan sumedya mikir marang kautaman, dumadakan kesandung, temah kerep nandang wirang, manfaate: kanggo nyekel wong ala), Macan-katawan (watake: keringan, manfaate: kanggo adeging pandapa lan regol), Sapi Gumarang Sumengka (watake: demen kajen kinaweden, aja nandur pari jagung, kena ing ama ketek walang).

  • Jum'at Wage
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Aras Pepet Lakuning Pandita Sakti (bayi lair watake: meneng anggitan, yen winuruk nuli bisa, jero napsune, sok kena tinakonan, bisa marang padukunan, pamuwuse sok umuk, wong iku misuwuring jenenge lantaran sastra), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Tali Wangke (yaiku dina kalebu dina kang ala lan disingkiri, sirikane: aja ngudunake kewan ingon-ingon kang asikil papat, aja mantu gawe omah lan sakpanunggalane kaperluan kang wigati, waler-sangkere menawa apes, manfaate: gawea sabarang kang bangsa tetali, sarta nindakake sabarang pratingkah kang bangsa nenali).

  • Sabtu Kliwon
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Lakuning Bumi (bayi lair watake: yen nggaota sok niwasi, andap asor pangucape, yen tutur sok wurung, sok ngekul sepadaning wong, mula ora duwe sanak, nanging kandane yekti nyata), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan).

Kamis, 15 September 2016

"WUKU GALUNGAN PAWUKON JAWA" Watak, Paringkelan, Padewan, Padangon, Paarasan, Pancasuda, Kamarrokam, Sengkan-turunan, Waler-sangker.



GAMBAR WUKU GALUNGAN PAWUKON JAWA
11. WUKU GALUNGAN

Dewane Batara kamajaya, bagus luruh ora lemeran, bisa amrih ajering prihatin. Kayune Tangan, nggalidig ora bisa nganggur. Manuke Bido, gede kanepsone, karem marang darbeking liyan. Ngungkuli banyu ing bokor, tansah dedana ing badane, ora bisa gemi, satitik rijekine. Sengkala-bilahine: atetukaran. Tulak-slametane: sega dang-dandan beras sapitrah, iwak wedus saules-ulese, pitik ireng mulus sawayahe, dipindang, salawate saketing, dongane Slamet-pina. Candrane: Manuk ana ing luhur, watake anggone golek asil sarana nenungkul, waranane sarana goragoda. Lambange: Pring anggagar, tegese bilahi awit saka larang anak, lagi arep oleh sih nuli ketanjeken ing bebaya. Murih rahayu slamet, pangruwate sarana sesaji jeruk gede patang gluntung, lan ares-aresan, tindihe sangang picis. Banjur kasidekahake.
Jabung Kala Wuku Jaya Bumi ana Lor-wetan, pitung dina aja marani enggoning Jabung.

  • Ahad Paing
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Nohan (tegese: rembulan, watake: welasan oleh ala, manfaate: adagang ana ing dalan), Lakuning Rembulan (bayi lair watake: bangkit marang sabarang penggawean, lan sadelo bae bisa mukti, yen winuruk gelis bisa, linulutan marang wong, jembar budine, nanging sungkanan lan ora sugih), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung), Dungulan (ugo diarani dino ringkel agung utawa apese para dewa, mula dina iki kalebu dina kang disingkiri kanggao kaperluan kang wigati; mantu gawe omah lsp).

  • Senin Pon
    Mawulu (Ringkel wiji, tegese: apesing wiji, watake: kari roga, utawa nandang lara, manfaate: anggaru malukuwa sawah, sirikane: aja nibakake wiji), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Wogan (tegese: uler, watake: mugen lan antepan, manfaate: gawe praboting prang), Aras Tuding Lakuning Setan (bayi lair watake: wani ngambah ing wengi, kendel, lan yen duwe dandanan / sandangan kudu diedol bae, calimut melik marang duweking tangga), Sumur-sinaba (watake: ing saenggon-enggone kudu dadi pangungsening kawigyan, manfaate: kanggo gae sumur), Kala-tinantang (watake: gede napsune, manfaate: kanggo adeging pawon), Dungulan (ugo diarani dino ringkel agung utawa apese para dewa, mula dina iki kalebu dina kang disingkiri kanggao kaperluan kang wigati; mantu gawe omah lsp).

  • Selasa Wage
    Tungle (Ringkel Godong, tegese: apesing godong, watake: saguh nanging kumbi, manfaate: mirangake, sirikane: aja nandur kang pinurih godonge), Kala (iya iku Batara Kala, watake: candala ing budi, murka goroh lan ngamandaka, manfaate: gawe pepacak), Tulus (tegese: banyu, watake: akeh karepe lan lembut ing pangarah, manfaate: anderes, gawe sumur lan wangan), Lakuning Bumi (bayi lair watake: amem meneng cugetan-aten, ora duwe sanak, tur ketul pikre wong iku, rada kanggonan tabiat demen sembranan karo wong wadon, yen wong wadon karo wong lanang), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi), Dungulan (ugo diarani dino ringkel agung utawa apese para dewa, mula dina iki kalebu dina kang disingkiri kanggao kaperluan kang wigati; mantu gawe omah lsp), Celeng Tembalung sumengka (watake: demen anggelani atining wong, aja nenendur, kena ing ama tikus celeng).

  • Rebo Kliwon
    Aryang (Ringkel Jalma, tegese: apesing wong, watake: sugih lalen, manfaate: gawe upas lan racun, sirikane: aja nenandur, nikahan, ngadegne omah), Uma (iya iku Batari Uma , watake: welas marang ing kasusahan lan jail ing ati, manfaate: gawe pager lan wates), Wurung (tegese: geni, watake: panas-baranan, manfaate: babad alas, nggaru lan maluku sawah), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Lebu-katiyup-angin (watake: mlaratan, ora jenakan, kerep alihan, siyal sandang pangane, ora dadi sabarang karepe, demen ngumbara pikirane. manfaate: menyang alas mbeburu), Nuju-padu (watake: kerep pasulayan, manfaate: kanggo ageging pawon), Kutila Pas tumurun ing Sendang (watake: durgama, manfaate: awita nglaras gamelan), Sarik Agung (Dino angker kalebu dina ala kang disiriki kanggo sakabehe kaperluan kang wigati).

  • Kemis Legi
    Wurukung (Ringkel Sato, tegese: apesing sato, watake: lena, manfaate: mbeburu, sirikane: aja babad alas), Sri (iya iku Batari Sri, watake: asih lan welasan, manfaate: nandur pari lan tirisan), Dadi (tegese: kayu, watake: lumuh kaungkulan, manfaate: nandur kitri agung), Lakuning Lintang (bayi lair watake: meneng lembah manah, nanging ora duwe sadulur, ora duwe napsu lan betah melek lamun bengi, tinakdir bia dagang lan bisa adol basane, yen duwe karep ora kena dipalangi), Satria-wibawa (watake: ana ing ngendi panggonan kudu oleh kawibawan lan kaluhuran, manfaate: kanggo adeging omah, lan kanggo nikahan), Sanggar-waringin (watake: padang atine, lan karem marang ilmu, bisa ngayomi kulawangsane, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging masjid utawa pamelengan), Sri Gati sumengka (watake: demen ngundamana pawewehe).

  • Jum'at Paing
    Paningron (Ringkel Manuk, tegese: apesing manuk, watake: takabur, manfaate: memikat lan mbedil, sirikane: aja gawe kurungan manuk), Indra (iya iku Batara Indra, watake: nastiti lan angkuh, manfaate: ngaji sabarang kawruh), Dangu (tegese: watu, watake: meneng bae, manfaate: gawe tugu tutup lan wewadah), Lakuning Srengenge (bayi lair watake: manis pamicarane lan akeh maklume, nanging asor yen aduwe padu, samubarang tansah kacipta, yen memangan ora kena ingaweran, iku kalebu cacat), Tunggak-semi (watake: ora pegat rejekine, sanadyan pinapas, meksa isih kudu tukul, manfaate: kanggo kepyakan priyayi), Mantri-sinaroja (watake: ora kekurangan sandang pangan, yen angaota pakoleh, lan sugih anak, manfaate: kanggo nikahan, lan adeging omah mburi).

  • Sabtu Pon
    Uwas (Ringkel Mina, tegese: apesing iwak loh, watake: melikan, manfaate: gawe saya jaring jala, sirikane: aja ngingu iwak), Guru (iya iku Batara Guru, watake: nyenyoba nggenganjar lelemeran, manfaate: masang tetumbal), Jagur (tegese: macan, watake: luwes rosa srei, manfaate: gawe pager lan lawanging regol), Lakuning Banyu (bayi lair watake: ing tembe bocah iku sok parentah marang sepadaning wong, keras budine lan padune, ora gelem yen kurang mangan, jembar polatane, yen omah-omah / rabi-laki manggung tukaran, samono iku lamun ora jodo), Wasesa-sagara (watake: sugih ngapura, tur jembar budine, bisa momot ujar kang ala lan ujar kang becik, tur gede prabawane. manfaate: kanggo nenandur), Nuju-pati (watake: kerep katiwasan, manfaate: kanggo gawe pager bumi lan gawe jabung).